- Details
- Dinkes
- Berita
- 1031
Sukseskan Sub PIN Polio di Kabupaten Pekalongan!!
Ayo datang ke tempat pelayanan kesehatan terdekat, agar anak-anak di Kab. Pekalongan sehat dan terhindar dari polio...
Sukseskan Sub PIN Polio di Kabupaten Pekalongan!!
Ayo datang ke tempat pelayanan kesehatan terdekat, agar anak-anak di Kab. Pekalongan sehat dan terhindar dari polio...
Reposted from Sehat Negeriku Kemenkes RI
Temukan Kasus Lumpuh Layu Akut Akibat Virus Polio
Jakarta, 4 Januari 2024
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI mendapatkan laporan ditemukannya tiga penyakit kasus lumpuh layu akut (Acute flaccid paralysis/AFP) yang disebabkan oleh Virus Polio Tipe Dua. Dua kasus ditemukan di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Desember lalu sedangkan satu kasus lainnya ditemukan di Jawa Timur pada 4 Januari 2024.
“Pada bulan Desember 2023 telah ditemukan dua kasus lumpuh layu akut yang disebabkan oleh virus polio dengan kronologis kasus yang berbeda. Satu kasus imunisasi polionya tidak lengkap, satu lagi status imunisasinya lengkap tapi mengalami malnutrisi,” kata dr. Maxi Rein Rondonuwu selaku Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kasus lumpuh layu akut pertama dialami oleh anak perempuan berusia 6 tahun, berdomisili di Jawa Tengah, dan berinisial NH. Berdasarkan pengakuan orang tua, NH mengalami lumpuh layu akut pada 20 November 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes (OPV) hanya dua kali.
Kasus lumpuh layu akut kedua dialami oleh anak laki-laki berusia 1 tahun 11 bulan, berdomisili di Jawa Timur, dan berinisial MAF. MAF mengalami lumpuh pada 22 November 2023 dengan riwayat imunisasi lengkap tapi hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia mengalami malnutrisi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Rujukan Polio Nasional BBLK Surabaya dan hasil sekuensing dari Laboratorium Bio Farma Bandung pada 20 dan 22 Desember 2023, NH dan MAF menunjukkan positif Virus Polio Tipe 2.
Sementara itu, kasus lumpuh layu akut ketiga dialami oleh anak laki-laki berusia 3 tahun 1 bulan, berdomisili di Jawa Timur, dan berinisial MAM. MAM mengalami lumpuh pada 6 Desember 2023 dengan riwayat imunisasi polio tetes 4 kali dan polio suntik (IPV) 1 kali berdasarkan pengakuan orang tua. Selanjutnya, hasil pemeriksaan Laboratorium Rujukan Polio Nasional BBLK Surabaya dan hasil sekuensing dari Laboratorium Bio Farma Bandung pada 4 Januari 2024 menunjukan positif Virus Polio Tipe 2.
dr. Maxi menjelaskan, polio merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Virus Polio dapat menular melalui air yang terkontaminasi dengan tinja yang mengandung Virus Polio.
“Beberapa faktor risiko terjadinya penularan Virus Polio adalah rendahnya cakupan Imunisasi Polio, kondisi kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih yang kurang baik seperti Buang Air Besar (BAB) sembarangan baik itu di sungai ataupun pada sumber air yang juga digunakan pada kehidupan sehari-hari,” kata dr. Maxi.
dr. Maxi menjelaskan jika Virus Polio tersebut masuk ke dalam tubuh anak yang belum mendapatkan imunisasi polio atau imunisasi polionya tidak lengkap, virus akan sangat mudah berkembang biak di dalam saluran pencernaan dan menyerang sistem saraf anak sehingga menyebabkan kelumpuhan.
Untuk menanggulangi dan memutus transmisi penularan virus polio, Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk berperan aktif. Pertama, masyarakat harus memastikan anak-anak mereka memperoleh imunisasi rutin polio lengkap sesuai usia, yaitu 4 kali polio tetes dan 2 kali polio suntik, sebelum usia 1 tahun.
Kedua, memastikan seluruh anak usia 0 sampai 7 tahun di seluruh wilayah provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Kabupaten Sleman Provinsi DIY memperoleh 2 dosis imunisasi polio tetes tambahan pada kegiatan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) yang akan dilaksanakan mulai 15 Januari 2024. Ketiga, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk buang air besar (BAB) di jamban dengan septic tank dan cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air.
Keempat, masyarakat diimbau segera melapor kepada petugas kesehatan atau puskesmas terdekat bila menemukan anak usia di bawah 15 tahun dengan gejala lumpuh layu mendadak.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid
Sobat Sehat, perlindungan terhadap berbagai jenis penyakit juga merupakan hak anak loh. Nah bulan Januari dan Februari 2024 ini akan dilaksanakan Sub Pekan Imunisasi Nasional Polio bagi anak usia 0-7 Tahun sebanyak minimal 2 kali. Pelayanan akan dilakukan di Puskesmas, Posyandu, TK/PAUD, SD/MI dan Pos Imunisasi Lainnya.
Yuk Sobat, kecacatan akibat polio tidak bisa diobati, namun bisa dicegah dengan imunisasi. Mari penuhi hak anak kita atas imunisasi. Jangan lupa ajak anak/adik/keponakan kita ke posyandu ya Sobat.
KAJEN- Menindaklanjuti Surat Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI Nomor IM.0203/C/4976/2023 tanggal 28 Desember 2023 perihal pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) dalam rangka penangulangan KLB Polio cVDPV2, Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan bertempat di Aula lantai 1 telah dilaksanakan Sosialisasi Pelaksanaan Sub Pin Penanggulangan KLB Polio circulating Vaccine-Derived Poliovirus Type 2 (cVDPV2). (Rabu , 03/01/2024). Kegiatan ini dilatarbelakangi karena ditemukan kasus kejadian luar biasa lumpuh layu di Kabupaten Klaten Jawa Tengah, Kabupaten Pamekasan Jawa Timur dan Kabupaten Sleman DIY.
KAJEN-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwi Antoro, S.KM, M.Kes memimpin apel perdana tahun 2024 yang berlangsung di halaman Kantor Dinas Kesehatan yang diikuti oleh seluruh pejabat struktural dan karyawan Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan. (Selasa, 2/1/2024).
Dalam amanatnya, Setiawan Dwi Antoro, S.KM, M.Kes menyampaikan informasi terkait capaian kegiatan yang sudah dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan tahun 2023 yang sudah baik dan untuk dipertahankan serta ditingkatkan kinerjanya di tahun 2024 ini.
Giat apel bermanfaat untuk melatih kedisiplinan dan tanggung jawab bagi setiap pegawai serta dapat memupuk rasa kekeluargaan dan kebersamaan antar pegawai sebelum memulai aktifitas dan dalam mengakhiri rutinitas pegawai di setiap harinya. Selain itu juga bermanfaat sebagai sarana melatih kedisiplinan mengenai waktu serta sarana tanggung jawab setiap pegawai dan sebagai sarana untuk mendengar penyampaian informasi dan arahan dari pimpinan.